well, akhirnya mimpi 3 malam kemarin jadi kenyataan. huff, emang susah sih kalau mimpinya bukan pertanda tapi keinginan dari ketidaksadaran. lama-lama eneg juga diingetin lewat mimpi apa yang sebenernya gue rasain.
well, kaya tutup botol wine yang lepas. lega tapi juga was-was. takut wine-nya malah jadi tumpah.
*euh, apasiiiih, analogi yang aneh.
yah, akhirnya apa yang bakal terjadi harus terjadi. gue sampe ngga mikirin lagi ekor dan buntut dan segala macemnya. cuma rasanya kayak beban besar yang terangkat dari pundak. tapi, di depan masih ada jalan menanjak karena arah itu yang harus gue tempuh setelah ngelepasin beban itu. semoga, jalan menanjak di depan sana, di baliknya adalah oasis. :)
meskipun gue ngga tahu apa jadinya hidup gue selanjutnya setelah hari ini, tapi seperti biasanya, gue, tyara... bakal ngehadapin semuanya. setelah banyak hal yang gue lewatin dalam hidup gue, gue pastii bisa lewatin yang ini. chayo, Tyara. ;)
*euh, apasiiiih, analogi yang aneh.
yah, akhirnya apa yang bakal terjadi harus terjadi. gue sampe ngga mikirin lagi ekor dan buntut dan segala macemnya. cuma rasanya kayak beban besar yang terangkat dari pundak. tapi, di depan masih ada jalan menanjak karena arah itu yang harus gue tempuh setelah ngelepasin beban itu. semoga, jalan menanjak di depan sana, di baliknya adalah oasis. :)
meskipun gue ngga tahu apa jadinya hidup gue selanjutnya setelah hari ini, tapi seperti biasanya, gue, tyara... bakal ngehadapin semuanya. setelah banyak hal yang gue lewatin dalam hidup gue, gue pastii bisa lewatin yang ini. chayo, Tyara. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar